Saat semua sudah tercapai dan yang tak tercapai sudah direlakan, apalah arti hidup seorang manusia. Hidupku jauh dari ambisi, yang sikut-menyikut, menginjak kaki dan bahkan mungkin mengorbankan kepala orang lain. Dahulu aku berbeda, kupikir hidup sesederhana neraca, tapi rupanya tidak. Hidup bahkan jauh lebih sederhana dari itu. Jadi sudah lama kutinggalkan mimpi yang mirip sinetron indonesia itu, materi bisa jadi nomer terakhir untukku sekarang.
Curiosity sudah terpangkas habis. Rupanya dibutuhkan 2500 perak untuk memacu dia yang bercokol di dada. Dengan memaksakan kecepatan 140km/hours pada daya 1300 cc, melintas cepat kala gelap malam nyaris terusir lampu-lampu jalanan. Hei, masih ada yang berbisik! Mungkin belum seanomi itu...
No comments:
Post a Comment